Minggu, 12 Mei 2013

Peranan Musik dalam Liturgi



 BAB 1
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG MASALAH
Gereja adalah representatif kerajaan Allah di dalam dunia.[1]  Oleh karena itu, gereja mempunyai kewajiban untuk melaksanakan tugasnya sebagai wakil Kerajaan Allah. Secara umum, tugas dan kewajiban gereja adalah melayani Tuhan dan sesama.[2] Pelayanan terhadap Tuhan dan sesama kemudian diimplementasikan ke dalam berbagai aspek kehidupan. Implementasi tersebut dapat diklasifikasikan secara spesifik, antara lain: “Liturgia, Diakonia, Koinonia, Kerygma, dan Marturia”.[3]  Tugas dan kewajiban tersebut dapat disebut sebagai tujuan gereja sebagai wakil Kerajaan Allah. Gereja yang sehat adalah gereja yang mampu menjalankan tugasnya dengan benar.
Kompleksitas gereja dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya di dalam dunia semakin terlihat dengan terpecahnya kesatuan organisasi menjadi denominasi-denominasi tertentu dengan organisasi-organisasi tersendiri.[4]  Secara simultan gereja melakukan tugasnya sebagai simbol atau wakil kerajaan Allah di dunia dan juga menjalankan tuntutan-tuntutan denominasi sebagai bagian dari kompetisi antar denominasi. Kompetisi tersebut menjadi bagian perjalanan gereja menuju kepada keutuhan dalam Yesus Kristus.
Ada berbagai persoalan yang muncul ketika gereja dipahami sebagai organisasi atau denominasi. Persaingan antar denominasi menjadi ajang perpecahan dan pertarungan gereja yang semakin memprihatinkan. Perpecahan tersebut tidak hanya terjadi antar denominasi, tetapi di dalam gereja (satu denominasi) sendiri. Orang-orang percaya di dalam satu organisasi gereja terkungkung dengan kepentingan pribadi, sehingga memperburuk kesatuan gereja yang telah lama tercabik-cabik. Perpecahan antar anggota gereja banyak berakhir dengan munculnya denominasi gereja yang baru. Hal tersebut menjadi fakta mengenai kesatuan gereja yang telah lama terlupakan. Masing-masing denominasi memandang diri sebagai yang paling benar. Perpecahan tersebut semakin kompleks ditambah dengan perbedaan doktrin antar denominasi. Perbedaan doktrin tersebut merupakan salah satu dari penyebab perpecahan yang terjadi di dalam kesatuan gereja secara universal.
Melihat gereja sebagai sebuah kesatuan di dalam Kristus, maka perpecahan tersebut seharusnya tidak mempengaruhi tugas dan kewajiban gereja di dalam dunia. Gereja harus tetap mampu melakukan pelayanan berdasarkan kebenaran firman Tuhan. Secara khusus di dalam denominasi, setiap orang percaya harus tetap saling melayani menuju kepada pertumbuhan iman yang sejati di dalam Kristus. Pelayanan tersebut tentu berhubungan erat dengan relasi yang terjalin di dalam gereja. Relasi tersebut mengarah kepada bentuk-bentuk peribadatan yang dilakukan di dalam gereja. Bentuk-bentuk yang dimaksud adalah mengenai tata cara ibadah yang dilakukan di dalam gereja tersebut. Dengan kata lain, pelayanan yang dilakukan tersebut berhubungan erat dengan liturgi yang dilakukan di dalam gereja tersebut.